Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah baik berupa perkataan atau perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Ibadah disini meliputi do’a, sholat, nadzar, kurban, rasa takut, istighatsah (minta pertolongan) dan lain sebagainya. Ibadah ini harus ditujukan hanya kepada Allah tidak kepada selain-Nya, sebagaimana firman Allah -ta’ala-:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

“Hanya kepada-Mu lah kami beribadah dan hanya kepadaMu lah kami minta pertolongan.” (QS.al-Fatihah: 5).

Barangsiapa yang menunjukan dan mempersembahkan salah satu ibadah tersebut kepada selain Allah maka inilah kesyirikan yang merupakan dosa paling berbahaya dan paling besar yang dilakukan oleh manusia.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bahaya syirik ini, berikut kami sampaikan ulasan ringkasnya:

1. Menimbulkan rasa khawatir dan hilangnya rasa aman di dunia dan akhirat

Sebagaimana firman Allah -ta’ala-:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al An’am: 82).

2. Tersesat di dunia dan akhirat.

Allah -ta’ala- berfirman:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

“Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (QS. An Nisa’: 116).

3. Dosa syirik akbar (besar) tidak akan diampuni oleh Allah jika mati dan belum bertaubat.

Allah -ta’ala-berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dosa syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48).

4.     Jika seseorang berbuat syirik akbar (besar), seluruh amalannya bisa terhapus.

Allah -ta’ala- berfirman:

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88).

5. Pelaku syirik akbar pantas masuk neraka dan diharamkan surga untuknya.

Dari Jabir, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَن مَاتَ لَا يُشرِكَ بِاللهِ شَيئَا دَخَلَ الجَنَّةَ وَمَن مَاتَ يُشرِكُ بِاللهِ شَيئَا دَخَلَ النَّارَ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan masuk neraka” (HR. Muslim no. 93).

6.Syirik akbar membuat pelakunya kekal dalam neraka.

Allah -ta’ala- berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (QS. Al Bayyinah: 6).

7. Syirik adalah sejelek-jelek perbuatan zhalim dan sejelek-jelek dosa.

Allah -ta’ala- berfirman:

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Lukman: 13).

Allah -ta’ala- juga berfirman:

Artinya: “Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An Nisa’: 48).

8. Syirik menghapuskan cahaya fithrah seorang hamba.

Karena seorang hamba pertama kali dijadikan dalam keadaan fithrah yaitu di atas tauhid dan ketaatan. Allah -ta’ala-berfirman:

“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Ar Rum: 30).

Begitu pula sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ البَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ» ، ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: {فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا}

“Tidaklah seorang anak dilahirkan melainkan di atas fithroh. Ayahnya-lah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi. Sebagaimana binatang ternak melahirkan anaknya dalam keadaan sempurna, apakah kamu melihat ada yang cacat padanya?” Lantas Abu Hurairah –radhiyallahu anhu- membacakan ayat (yang artinya), “Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu” (HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658).

9. Syirik khafi (yang samar) seperti riya’ akan menghapuskan amalan yang terkait dengannya.

Syirik khafi ini lebih dikhawatirkan dari al-Masih Dajjal dan lebih dikhawatirkan akan menimpa umat Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatau yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) al-Masih ad-Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya “. (HR. Ahmad dalam musnadnya. Dihasankan oleh Syaikh Albani Shahiihul Jami’ no.2604)

10. Allah dan Rasul-Nya-r-berlepas diri dari orang yang berbuat syirik.

Allah -ta’ala-berfirman:

Artinya: “Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin”. (QS. At Taubah: 3).

Demikianlah 10 di antara bahaya-bahaya syirik yang harus diwaspadai, dan tentu saja masih banyak bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kesyirikan, tidak terbatas pada 10 point di atas.  Semoga Allah memudahkan kita untuk menghindari segala macam kesyirikan, dan menjauhkan kita dari siksa neraka.

Wallahu A’lam

***

Penyusun: Ust. Saparudin, Lc

(Staf Pengajar Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram)