Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

Doa itu adalah ibadah.” [HR Abu Daud, Shahih].

Kemudian beliau membaca firman Allah Ta’ala :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (dengan berdo’a hanya kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60).

Do’a adalah ibadah sekaligus tanda penghambaan seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Dengan do’a kita meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala. Melalui do’a kita memohon rahmat-Nya. Dengan do’a pula kita berlindung dari petaka. Kemudian dengan do’a kita mengungkapkan ketergantungan kita  kepada Allah, kehinaan kita sebagai manusia dan kehampaan diri kita dari kekuatan tanpa bantuan dari-Nya.

Dengan do’a Kitab Suci Al-Qur’an di mulai dan dengan doa pula ia ditutup.

Al-Qur’anul Karim dibuka dengan do’a berbentuk puji-pujian kepada Rabb semesta alam:

الحمد لله رب العالمين ، الرحمن الرحيم ، مالك يوم الدين

“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan.” (QS. Al-Fatihah: 2-4).

Dilanjutkan dengan do’a permohonan:

إياك نعبد وإياك نستعين ، اهدنا الصراط المستقيم

“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 5-6).

Dan Al-Qur’anul Karim ditutup dengan dua surat yang berisi pujian dan permohonan perlindungan kepada Allah, yaitu Surat al-Falaq dan Surat an-Naas.

Do’a adalah ibadah paling mulia. Do’a adalah ibadah paling utama. Do’a mengandung berbagai kebaikan.

Do’a: Memberikan Ketenangan Jiwa.

Sesungguhnya hati-hati manusia berada di tangan Allah Ta’ala. Sesungguhnya manusia tidak akan mengecap ketenangan nan sejati melainkan dengan apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah Ta’ala .

Karena itulah banyak dalam Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bimbingan untuk berdo’a kepada Allah Ta’ala tatkala hati dihampiri oleh kegelisahan dan kesedihan, tatkala hati dihinggapi oleh kegalauan dan kesempitan.

Di antaranya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):

“Tidaklah seseorang ditimpa kesusahan dan kesedihan kemudian dia berdo’a:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلَاءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

“Yaa Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra dari hamba lelaki-Mu dan hamba wanita-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. hukum-Mu berlaku atasku. keputusan-Mu adil atasku. Dengan semua nama yang Engkau berikan untuk diri-Mu, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang makhluk-Mu, atau yang telah Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau sembunyikan dalam ilmu yang tidak Engkau tampakkan, aku meminta agar Engkau menjadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penawar kesedihanku dan penghilang kesusahanku.”

Niscaya Allah akan mengganti kesusahan dan kesedihannya dengan kebahagiaan.” (HR. Ahmad, Shahih).

Do’a lainnya:

اَللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ سَهْلًا إِذَا شِئْتَ

“Ya Allah, tiada yang mudah melainkan apa yang Engkau menjadikan mudah. Dan Engkau menjadi kesukaran jadi mudah jika Engkau menghendaki.” (HR. Ibnu Hibban, Shahih).

Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  ditimpa kesusahan, beliau berkata:

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

“Yaa Allah, Yang Maha Hidup lagi Maha terus-menerus mengurus makhluk, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.” (HR.Tirmidzi,Hasan)

Do’a Mengusir Kesengsaraan dan Keputusasaan.

Allah Ta’ala berfirman (artinya): “Dan aku (Nabi Ibrahim) akan berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo’a kepada Rabbku. Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo’a kepada Rabbku.” (QS. Maryam: 48).

Sesungguhnya barangsiapa yang berdoa kepada Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala tidak akan pernah mengecewakannya.

Perhatikanlah bagaimana Nabi Ibrahim ketika berlepas diri dari kaumnya yang berbuat kesyirikan, Allah Ta’ala tidak membiarkannya sendiri. Namun setelah itu Allah Ta’ala memberikannya dua putra yang menemani beliau menegakkan agama Allah, yaitu agama tauhid.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda (artinya):

“Tidaklah seorang muslim berdo’a –selama bukan dosa atau memutus silaturrahim – melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal: mengabulkan permintaannya dengan segera, menyimpannya untuknya di akhirat atau menjauhkannya dari keburukan yang setimpal dengan permintaannya.” (HR. al-Bukhari, Shahih).

Do’a Menyucikan Hati.

Allah  berfirman (artinya):

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah hanya kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60).

Maka ketika seorang hamba bersimpuh di hadapan Penciptanya, mengetuk pintu-Nya, ketika itulah sifat kesombongan telah ditiadakan dari hatinya. Sifat yang menjadi akar pembangkangan seorang anak manusia kepada Penciptanya. Dan sifat yang menjadi awal kelaliman seorang anak manusia kepada sesamanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:

أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجِزَ عَنِ الدُّعَاءِ، وَأَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلَامِ

“Orang yang paling lemah adalah orang yang lemah dalam berdoa dan orang yang paling pelit adalah orang yang pelit mengucapkan salam.” (HR. Tabrani, Shahih).

Do’a Memberikan Kemenangan dan Kekuatan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا؛ بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ

“Sesunggguhnya Allah akan memenangkan umat ini melalui do’a orang-orang yang lemah, melalui shalat mereka dan melalui keikhlasan mereka.” (HR. an-Nasa’i, Shahih).

Wallahu’alam

***

Oleh: Ust. Sofyan Saladin, Lc